

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah Aceh Barat sejak Minggu (9/2/2025), terus meluas, dengan luas lahan yang terbakar mencapai 7,5 hektare (ha).
Tiga titik api telah terdeteksi di beberapa gampong (desa) di wilayah tersebut, yaitu Gampong Blang Beurandang, Gampong Gampa, dan Gampong Darul Huda.
“Kebakaran pertama kali terpantau di Gampong Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, berdasarkan keterangan tertulis yang dikirim kepada Media Center Aceh, Kamis (13/2/2025).
Menurut Ronal, titik api juga muncul di Gampong Gampa pada Senin pukul 13.00 WIB, serta di Gampong Darul Huda, Kecamatan Woyla, satu jam setelahnya.
Disebutkan, dari hasil pemantauan BPBD Aceh Barat, kebakaran di Gampong Blang Beurandang telah menghanguskan lahan seluas lebih dari tujuh hektare dan diperkirakan masih bisa bertambah. Sementara itu, di Gampong Gampa, api telah berhasil dipadamkan dengan luas area terdampak sekitar 400 meter persegi.
Di Gampong Darul Huda, kebakaran melahap sekitar 5.000 meter persegi dan kini telah berhasil dipadamkan sepenuhnya. “Dua Gampong sudah 100 persen aman,” kata Ronal.
BPBD Aceh Barat, bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan masyarakat, terus melakukan upaya pemadaman dan pengendalian api. Tim pemadam kebakaran telah diterjunkan ke tiga lokasi kebakaran pada Senin, dengan dukungan armada pemadam kebakaran.
“Upaya lanjutan pada Selasa dilakukan dengan teknik penyekatan dan pengendalian, serta pemotongan jalur rambatan api yang telah mencapai sekitar 35 persen,” ujar Ronal.
Ronal mengungkapkan, pemadaman di Gampong Blang Beurandang masih menghadapi kendala, terutama terkait dengan kekurangan sumber air akibat kondisi tanah yang sangat kering. Akses menuju titik api yang jauh dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api turut memperburuk situasi. “Angin kencang juga mempercepat penyebaran api,” ujar Ronal.